Berapa lama ngeblog? Buat saya, jawabannya bisa dua macam. Tahun 2002 saya pertama kali mengenal apa itu blog di blogger.com setelah membaca lembaran koran khusus dunia perkomputeran. Mencoba buat account disana tapi, boleh percaya atau tidak, account itu terabaikan hingga bertahun-tahun lamanya.
Tahun 2007 saya kenal wordpress dan tertarik mencobanya. Jadilah sejak saat itu hingga sekarang saya ngeblog disini. Dus, sejak itu pula saya mulai punya koneksi internet lebih dari cukup — dan menunjang — untuk ber-blogging ria.
Kenapa ngeblog? Bagi saya yang tergolong pemula, ada keasyikan tersendiri ketika bisa beropini tentang suatu hal. Selesai ditulis, lalu diposting dan mendapat tanggapan pembaca, itu menambah keasyikan lain. Inilah yang membuat saya tetap suka menulis di blog -walau tak rutin, meski menulis sudah jadi rutinitas harian demi menyambung “nafas” hidup. Saya bangga bisa ngeblog, dan belum pas disebut blogger.
Buat saya, ngeblog masih sekedar hobi. Memindahkan medium beropini dari sekedar lisan ke sebuah tulisan yang bisa dibaca orang. Belum bisa lebih dari itu. Semisal melanjutkan pertemuan di dunia nyata alias kopdar.
Namun itu tetap sesuatu yang saya inginkan kelak. Karena itu, malam tadi saya singgah sejenak di Angkringan Umar Kayam, di syukuran Hari Blogger Nasional. Tidak lama juga. Hanya sempat bersalaman dengan Momon dan bertemu beberapa kawan lama.
Blog sudah menjadi lifestyle kaum urban. Koneksi internet sudah masif sampai ke pelosok desa-desa. Area wifi/hotspot sudah banyak ditemui. Yang penting sekarang ini, bagaimana blogger dan aktivitas ngeblog bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Seperti tema yang diusung pesta blgger 2008 : “blogging for society” . Dan, sebagai lifestytle baru, semoga aktivitas ngeblog bisa berada dalam barisan gaya hidup konstruktif.
Selamat hari blogger!
Semoga blog bisa memberi warna baru dalam kehidupan.
Rz, berhasrat-dateng-pesta blogger 2008