Indonesia Bukan Lagi Jawara

Pembukaan Sea Games ke-24 di Thailand baru saja digelar kemarin malam (6/12/2007). Dan, pertanyaan yang muncul di benak saya pertama kali adalah: Indonesia akan finish di urutan berapa?. Kenapa bertanya seperti itu? Anda semua pasti tahu, Indonesia terpuruk remuk di gelaran Sea Games dua tahun lalu di Filipina. Indonesia terseok di urutan kelima perebutan medali. Padahal, Indonesia pernah merajai even olahraga se-Asia Tenggara ini hampir 20 tahun lamanya. Tidak percaya??

Indonesia berpartisipasi dalam ajang Sea Games pertama kali saat Sea Games digelar di Malaysia, tahun 1977. Baru pertama kali ikut, Merah Putih langsung menyabet gelar juara umum menggeser Thailand sang jawara sebelumnya. Merah Putih bawa pulang 62 keping emas, sementara Thailand hanya 37 keping emas.

Dominasi Merah Putih sebagai juara umum berlangsung 20 tahun lamanya hingga tahun 1997 saat Jakarta menjadi tuan rumah Sea Games. Merah Putih hanya sempat kecolongan 2 kali, saat Thailand menjadi tuan rumah (Bangkok 1985, Chiang Mai 1995). Merah Putih kala itu harus puas jadi runner-up.

Setelah 1997 itu, entah apa yang terjadi, prestasi Merah Putih bagai berputar 180 derajat. Gelar juara umum Sea Games menjadi sesuatu yang mustahil.

Episode memilukan ini dimulai takkala Sea Games 1999 digelar di Brunei Darussalam. Merah Putih tergopoh-gopoh finish di urutan ketiga dengan 44 medali emas, dibawah Thailand dan Malaysia. Bandingkan dengan 2 tahun sebelumnya di Jakarta ketika Merah Putih sukses mendulang 194 medali emas.

Tahun 2001 giliran Kuala Lumpur, Malaysia menggelar Sea Games. Nasib Merah Putih belum berubah. Finish di urutan ketiga dengan 72 medali emas, Merah Putih kembali harus puas di urutan ketiga. Bedanya kali ini Thailand pun kehilangan gelar juara umum, direbut sang tuan rumah Malaysia.

2 tahun berikutnya, tahun 2003, gantian Vietnam menjadi tuan rumah Sea Games ke-22. Merah Putih waktu itu sempat optimis mampu memperbaiki prestasi. Tapi apa dinyana, Vietnam justru membuat semua mata negara kontestan Sea Games terhenyak. Ya, Vietnam merebut juara umum bermodal dulangan 158 medali emas. Wow…fantastis!!.

Lalu, dimana Merah Putih? Lagi-lagi harus puas di posisi ketiga dibawah Thailand.
Nah, keterpurukan Merah Putih di urutan ketiga dalam 3 gelaran Sea Games itu, memuncak pada Sea Games ke-23 di Filipina tahun 2005. Entah dimana salahnya, atau dewi fortuna mulai tak lagi menaungi, Merah Putih terpental ke posisi terburuk selama keikutsertaan di Sea Games.

Ya, Merah Putih pulang dengan kepala tertunduk karena hanya mampu mendulang 49 medali emas dan bercokol di posisi kelima perburuan medali. Tuan rumah Filipina juara umum, Thailand kedua, Vietnam menyodok di urutan ketiga, keempat ditempati Malaysia.

Lalu bagaimana nasib Merah Putih di Nakhon Ratchasima 2007 ini? Belum ada angin segar. Ya, memang belum. Karena Merah Putih baru menggengam sekeping emas lewat sprinter Suryo Agung di nomor lari 100 meter putra.

Ahh….menyedihkan. Tiba-tiba saya teringat zaman dulu ketika Merah Putih punya Richard Sambera dan Elfira Nasution yang begitu gesit meluncur di kolam renang. Ada Jonathan Sianturi si lentur yang menguasai lantai senam. Perry Pantouw raja banting di arena Judo. Manusia cepat Mardi Lestari yang tidak terkalahkan di 3 kali Sea Games. Purnama Pandiangan dan srikandi-srikandi pemanah sekelas perebut medali perak Olimpiade Seoul, Pino Bahari raja KO, serta Yayuk Basuki si ratu tenis.

Terlalu banyak bintang Merah Putih yang kini sudah tidak ada penerusnya. Tapi itu belum seberapa. Saya sedih melihat silat yang katanya asli Indonesia saja, ehh..peraih medali emas terbanyak cabang olahraga itu di 2 gelaran Sea Games terakhir malah Vietnam.

Ohhh…Merah Putihku.

Kau bukan lagi jawara.


Rz, suka-olahraga-bukan-jawara

Konferensi Iklim Virtual

Bukan cuma manusia beneran yang bisa berkumpul di Pulau Bali membincang betapa pemanasan global menjadi ancaman masa depan manusia. Manusia “bohongan” di dunia virtual pun tidak mau kalah

Konferensi Iklim virtual ini digelar di sebuah pulau di second life, dan ramai dikunjungi para avatar (sebutan untuk penduduk second life) yang menjadi delegasi Konferensi virtual ini.

Tidak tanggung-tanggung, delegasi hajatan maya ini mencapai 7 JUTA ORANG!!! Seperti dilansir detikcom, konferensi itu bisa dilihat di alamat ini: slurl.com/secondlife/SecondNature/218/213/28.

Rz, im-not-virtual-yet