Blogger Laporkan Tewasnya Benazir Bhutto

Kisah blogger Myanmar yang sukses mengelabui sensor Junta Militer, dalam konteks berbeda, berulang di Pakistan.

Di Myanmar, blogger terpaksa kucing-kucingan dengan Junta militer demi memosting foto, rekaman video, dan menulis laporan demonstrasi Bhiksu menentang Junta live dari jalanan.

Dunia lalu tercengang melihat foto Bhiksu tewas di kubangan air, tergeletak di jalan berlumur darah dann tertembus peluru. Foto-foto itu jelas tak akan didapat di media mainstream.

Insiden tewasnya Benazir Bhutto kembali mengangkat peran blogger. Berkuasanya rezim militer Musharraf mengekang para jurnalis dan pekerja media di Pakistan. Mereka tak bebas menuangkan informasi akibat dibatasinya izin pendirian media.

Mau tidak mau blog menjadi medium penyebaran informasi alternatif. Medium internet dianggap mampu menyebarkan informasi ke banyak orang dalam waktu cepat, bahkan oleh pemburu informasi mancanegara.

Tengoklah Bloggers Pakistan di alamat http://bloggers.pk. Situs yang diklaim sebagai agegator blog pertama di Pakistan ini mengumpulkan banyak blog warga Pakistan. Ada juga agregator blog http://teeth.com.pk, yang dikelola dokter gigi di Ibukota Karachi. Hal serupa bisa dilihat di PakPositive.com.

Mayoritas blog menulis insiden tewasnya Bhutto pada sore hari 28 Desember 2007 di kota Rawalpindi itu. Bukan mustahil dibalik blog-blog itu adalah para jurnalis yang merasa terkekang.

Rz, jurnalis-nyambi-blogger